Kamis, 11 Maret 2010

Review Jurnal A Visionary Management Model

Review Jurnal

A Visionary Management Model

by:

Hubert K. Rampersad


Oleh:

Ruddy Tri Santoso

NIM: T4209012

Program Doktor Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2010

A. Judul Penelitian

v Peneliti hendak mengkaji tentang model visi manajemen berikut prosesnya dalam pembentukan visi, misi, aturan main dan values dari visi tersebut.

B. Pendahuluan

v Visionary management adalah filosofi dan merupakan competitive advantage untuk mengimplementasikan perencanaan, pelaksanaan dan kelanjutan berusaha

v Dalam strategic management model meliputi kajian terhadap organisasi, struktur, sistematiknya termasuk improvement terhadap karyawan di semua level organisasi

v Pada prinsipnya konsep Visionary Management meliputi faktor internal dan eksternal yang dibutuhkan pelanggan untuk kepuasan pelanggan secara sistematis demi peningkatan value secara internal maupun eksternal.

C. Kerangka Pemikiran

v Untuk melakukan proses pembentukan Visionary Management diperlukan 3 (tiga) hari workshop dari para manager untuk memformulasikan misi, visi dan aturan mainnya.

v Hal tersebut kemudian dikembangkan menjadi misi, visi dan core values dari organisasi untuk kemudian menentukan objectives, strategi, critical success factor dan indikasi kerja perusahaan.

v Dari pengembangan personal misi, visi dan aturan main tersebut kemudian dikembangkan menjadi organizational mission, vision dan core values (Rampersad, 1997) sebagai ‘second phase’.

v Misi dan visi sebagai instrument manajemen akan membentuk kesatuan lingkup pekerjaan agar lebih kuat didalam organisasi dan membuat personal lebih dinamis, kreatif dan bertanggung-jawab.

v Visi organisasi berhubungan dengan core values yang merupakan kekuatan (strength) organisasi dan dipengaruhi oleh kultur organisasi; dan mengidentifikasi ancaman (threat) antar satu dengan yang lainnya.

v Didalam prakteknya, top management dan middle management mengembangkan konsep keseluruhan organisasi meliputi misi, visi, objectives dan strategi.

v Brainstorming diperlukan untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, sehingga masing-masing departemen dapat memformulasikan specific visi, objectives dan strateginya yang selaras dengan misi organisasi.

v Untuk mewujudkan satu misi tersebut dapat dilakukan melalui komunikasi dari top management, sedangkan formulasi strateginya bisa secara top-down dan bottom-up.

v Formulasi strategi yang dilakukan oleh karyawan lebih tinggi dipertimbangkan sebagai visi dan objectives bagi karyawan dibawahnya, demikian seterusnya.

v Hal tersebut merupakan implikasi dari visi dan formulasi tujuan untuk menerapkan strategi bagi karyawan yang lebih tinggi.

v Keseluruhan strategi tersebut merupakan ‘business plan’ yang tersistematik dan diterjemahkan menjadi rencana yang specific pada masing-masing level organisasi.

v Pada kajian tersebut terlihat bahwa ‘situation analysis’ merupakan step dalam proses management visi dan untuk mengevaluasi posisi strategis organisasi dan mendokumentasikan objective’s organisasi.

v Dalam konteks tersebut analisis SWOT dibutuhkan, dimana strength dan weakness adalah merupakan kondisi internal organisasi sedangkan opportunities dan threats merupakan faktor eksternal lingkungan bisnisnya

v Benchmarking merupakan instrument penting untuk melakukan fokus improvisasi dalam memenangkan persaingan.

v Tahap-tahap implementasi visionary management tersebut adalah:

a. Situation analysis

o Untuk mengevaluasi proses management dan posisi strategis perusahaan guna melakukan analisis SWOT tersebut di atas; dan menyesuaikan dengan objectives visi organisasi tersebut

b. Strategy formation

o Pengembangan alternative strategi berdasarkan situasi yang terjadi saat itu melalui analisis SWOT

o Strategi tersebut harus disesuaikan menjadi CSFs (Critical Success Factor) yang berisikan competitive advantage dari organisasi

o CSFs harus membuat organisasi survive dan mencerminkan keunikan organisasi di pasar agar bisa efektif.

o Performance Indicators (PIs) dari CSF dibuat melalui matrix agar kinerja organisasi dapat dievaluasi

o CSF berisi antara lain: jumlah komplain nasabah, prosentase rejects, prosentase pengembalian barang rusak, jumlah interupsi proses produksi dan ketersediaan mesin

o Sedangkan PIs antara lain menyangkut motivasi pekerja, prosentase absen berdasarkan kehadiran, prosentase keterlambatan, biaya tambahan bagi personnel costs dan produktivitas pekerja.

c. Planning and Implementation

o Merupakan tahap terakhir dari siklus formulasi strategi dan dipergunakan untuk memilih strategi yang akan dilaksanakan melalui: strategic business plan, operational department plans and concrete projects

o Didalam tahap terakhir ini pemilihan strategi diterjemahkan menjadi operational plans di masing-masing departemen/ unit didalam organisasi perusahaan.

o Operational plans didasarkan pada perbedaan fungsi masing-masing unit seperti: siapa yang bertanggung-jawab terhadap pembiayaan, HRM, purchasing marketing, R & D, logistik, produksi, maintenance dan hal-hal lain yang mendukung misi, visi, objectives dan strategi yang dilaksanakan.

o Dalam objectives tersebut juga harus dipertimbangkan investasi, biaya produksi, teknologi baru, kapasitas produksi, volume produksi, stok, seleksi supplier, outsourcing, kebutuhan pendidikan dan lain-lain yang kesemuanya mendukung perubahan.

D. Kesimpulan

v Visionary management bukan aktivitas sekali saja tetapi proses berkelanjutan untuk melakukan improvement organisasi dan bukan merupakan akhir untuk mempunyai keunggulan kompetisi; akan ada selalu strategi yang lebih baik dan metode improvement karena kompetisi bukan merupakan sesuatu yang diam/ idle.

E. Critical Review

v Penelitian dalam jurnal ini hanya mengungkapkan sebuah kajian/ kerangka pemikiran terhadap misi, visi, objectives dan strategi organisasi berdasarkan studi literatur dari misi dan visi organisasi yang sudah established (misal: shell oil, dan lain-lain) dan kemudian dikaji dengan matrix CSFs dan kriteria Pis; tetapi bukan dari hasil nyata penelitian sebenarnya dalam proses tersebut.

F. Saran

v Sebaiknya di masa yang akan datang dibuat penelitian yang benar-benar untuk melakukan set-up formulasi strategi sampai pembentukan misi, visi, objectives dan strategi organisasi dari awal sampai proses pembentukan dan implikasinya kedalam organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar