Jumat, 19 Maret 2010

Chapter 4 Management Pioneers in The Early Factor

Chapter 4
Management Pioneers in The Early Factor


Oleh:

Ruddy Tri Santoso

NIM: T4209012

Program Doktor Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2010

A. Pendahuluan

v Tema yang dikaji adalah hubungan antara manajemen dengan lingkungan kultural,

v Isu yang timbul adalah dalam hal sistem yang menyangkut problem bagi pemilik, manager dan kelompok sosial lebih besar lainnya,

v Pada Chapter 4 akan dikaji tentang 4 (empat) individu yang merupakan pelopor dalam solusi permasalahan organisasi industri besar

B.1. Robert Owen (Pencarian Harmoni Baru; 1771-1858

Ø Paradox dalam era turbulen Revolusi Industri,

Ø Seorang enterpreneur yang sukses dalam industrialisasi dan dijuluki sebagai seorang pencetus moral baru dalam reorganisasi sosial,

Ø Visinya adalah dalam industri baru society yang merupakan gabungan antara agrikultural dan komunitas industri yang selama ini berlangsung secara tradisional,

Ø Philosophi-nya adalah Owen melihat bahwa masyarakat tidak mempunyai kekuatan / tenaga dalam revolusi untuk membentuk peralatan permesinan modern (era baru)

Ø Hal tersebut akan merusak tujuan moral dan solidaritas sosial.

2. Pengalaman awal managerial

Pada umur 18 tahun, Owen mendirikan pabrik pertamanya di Manchester, England dalam bidang perdagangan kapas dan sistem/frame baru dalam bidang pencelupan untuk mengolah mesin weaving dari Arkwright & Crompton serta Catu daya listrik untuk pabrik besar

Owen membagi tugas dan pekerjaan di pabriknya secara departemental dan mengelola order secara regular sampai established dan dapat diantisipasi

Perusahaan Owen yaitu Drinkwater dikelola dengan kondisi yang baik bagi pekerja dan sub-ordinatenya

Pada tahun 1794/1795 Owen membentuk partnership baru, The New Lanark, Scotland, Venture. Pada perusahaan ini banyak problem tenaga kerja (400-500 parish apprentices)

Visi barunya mengatasi pekerja anak-anak dengan improvisasi tempat tinggal dan kondisi kerjanya

Effort reformasinya mempertajam seluruh desa dari New Lanark meliputi jalan raya, perumahan,sanitasi dan sistem pendidikannya

Owen menemukan bahwa problem kedisiplinan merupakan etos kerja pabrik/manufaktur dan berhubungan erat dengan moral daripada hukuman.

Owen mengembangkan silent monitor sebagai sebuah sistem untuk membantu kedisiplinan dengan mengembangkan 4 tipe kode warna hitam,biru,kuning dan putih sebagai merit system

Kode warna tersebut diberikan kepada superintendents-nya dan mereka melakukan penilaian kepada subordinate-nya

Albatros kayu tersebut ternyata merupakan motivasi untuk menghilangkan deficiency dan mendorong public management dari penjualan dan produksi dari masing-masing departemen untuk meningkatkan kompetisi

3. The Call for Reform

ü Menurut Mayo, Roethlisberger,Likert dan lainnya concern tentang pentingnya human resource sebagai asset dari perusahaan

ü Philosophy owen adalah lebih baik investasi dalam tenaga kerja karena akan lebih profitable daripada dalam mesin,spesialisasi dan pemangkasan biaya-biaya (hal ini dikenal dengan istilah ‘accumulation of human mistery’)

ü Didalam perusahaan New Lanark yang bergerak di Cotton Spinning Industry mempunyai profit yang besar ≥ 20% dari investasi modalnya (capital invested)

ü Owen sangat komersial dalam kehidupannya, dia mendeklarasikan diri dalam perang intelektual dalam kapitalisme dan menyerang gereja karena menentang setan dalam era industri baru.

ü Owen berpendapat bahwa agama/kepercayaan yang established akan bertentangan dengan doktrin dari tanggung-jawab manusia. Manusia akan membuat lingkungan mereka yang relatif tidak capable dengan moralnya tanpa melalui pendidikan.

ü Menurut Owen, gereja membentuk karakter melalui rewards dan punishment; sedangkan menurut Owen, karakter dikembangkan melalui lingkungan material dan moral yang baik.

ü Pemikiran Owen pada tahun 1813 dianggap radikal oleh para manufaktur dan politisi, baru pada tahun 1824 pemikiran Owen dianggap sebagai moral yang realistis dan bukan utopian.

ü Sebagai reformis, Owen mengembangkan pemikiran tentang solusi ‘Unemployment Problem’, dia mengemukakan doktrin Malthusian overpopulation yang mengatakan bahwa apabila semua berpartisipasi tidak akan ada yang kelaparan. Dia mengemukakan bahwa dengan pembagian secara divisional tenaga kerja, dalam sebuah sistem yang ideal, masing-masing orang akan melakukan beberapa pekerjaan yang berbeda, dan memudahkan untuk saling menggantikan (switching)

ü Bagi Owen, the wage system dan kapitalisme adalah kekeliruan dalam level subsistence tersebut

C.1.Charles Babbage (The Irascible Genius; 1792-1871)

Ø Aplikasi Babbage dalam teknologi membantu manusia dalam human effort

Ø Babbage teori mengaplikasikan pendekatan scientific dalam management jauh sebelum era manajemen scientific di USA

Ø Babbage lahir di Devonshire, Inggris, anak seorang bankir dan semasa kecil selalu memulai pertanyaan (apabila memperoleh mainan baru) dengan kalimat: apa yang ada didalam mainan itu? Dan memecahkan mainan tersebut untuk memperoleh jawabannya tapi tidak selalu memuaskan

2. Komputer Pertama

Ø Babbage Scientific menghasilkan ‘mechanical calculator’ pada tahun 1822 yang 91 tahun kemudian merupakan prinsip dasar dalam ‘Burroughs’s Accounting Machines’

Ø Dalam konsepnya, Babbages Computer mempunyai elemen-elemen dasar dalam versi yang modern dengan konsep storage atau memory device, a mill, unit aritmatika, sistem punch cards; yang menuntun pada binary system untuk modern digital computer (zero-one, on-off, yes-no)

Ø Persahabatannya dengan Augusta Ada (1816-1852), Countess of Lovelace & daughter dari the Poet Lord Byron memberikan bekal dalam matematika dan teknik dalam pemograman komputer

Ø Babbage mengembangkan ‘modern business gaming techniques’, dia mengembangkan program komputer untuk game tictacktoe & chess, dengan berbagai kombinasi program dan posisi gerakan meliputi 3 langkah pemikiran kedepannya; sehingga bisa dikembangkan program untuk posisi pemain dan alternatif keputusannya.

3. Analysing Industrial Operations

  • Babbage menerbitkan sebuah buku yang berjudul ‘on the Economy of Machinery & Manufactures’ (1832) yang berisikan tentang manufaktur dan manajemen dari hasil supervisi konstruksi permesinannya dan studi pada beberapa pabrik di Inggris
  • Dia mengemukakan detail tentang peralatan dan permesinan, yang didiskusikan dalam prinsip-prinsip ekonomi manufaktur/industri dan merupakan spirit untuk riset operasional,analisis operasional,keahlian/skills, dan biaya pemrosesan untuk melakukan improvisasi praktis.
  • Sebagai ilmuwan dibidang manajemen, perhatian babbage pada permesinan, peralatan,efisiensi tenaga,pengembangan permesinan untuk mengecek kuantitas pekerjaan dan ekonomi dalam penggunaan bahan baku; hal tersebut disebut dengan ‘the mechanical principles of manufacturing’
  • Dia mengembangkan metode untuk mengobservasi manufaktur yang berhubungan dengan ilmuwan, pendekatan sistemik pada kajian studi operasional. Pengamatannya menghasilkan cek list pertanyaan tentang penggunaan material, normal waste, biaya, peralatan, harga, final market, tenaga kerja, keahlian, panjang siklus pekerjaan
  • Babbage juga mengemukakan tentang skala pabrik besar dimana investasi modal akan lebih efisien dan lokasi yang baik dan dekat dengan sumber bahan baku. Hal ini dikenal dengan istilah ‘the Luddite Movement’ yang memudahkan pekerja untuk memahami sistem pabrik agar lebih bermanfaat.
  • Frederick Taylor pada 75 tahun kemudian mengakui bahwa sistem yang dikembangkan oleh Babbage memberi kesejahteraan bagi pekerjanya
  • Babbage mengembangkan skema ‘profit sharing’ dalam dua paket yang pertama adalah dalam hal laba usaha yang tergantung pada profit pabrik sehingga pekerja harus lebih melakukan improvisasi dalam hal ini dan memperoleh bonus hasil usaha.
  • Pekerja menerima gaji tetap yang didasarkan pada tanggung-jawab dan konstribusinya ke laba usaha
  • Manfaat dari hal tersebut adalah:
    1. Masing-masing pekerja mempunyai perhatian langsung untuk kelangsungan usaha
    2. Mengurangi waste & mismanagement
    3. Setiap departemen akan melakukan improvisasi
    4. Pekerja akan lebih bertanggung-jawab
  • Akhirnya hal-hal tersebut akan menjalin kerjasama antara para manager dan pekerjanya dalam sebuah harmoni untuk mewujudkan visi management
  • Hal tersebut kemudian disempurnakan oleh Frank B.Gilbreth sebagai seorang pioner dalam ‘scientific management’.

D.1. Andrew Ure (Pioneering in Management Education, 1778-1857)

o Ure belajar di Edinburg & Glasgow Universities dan memperoleh gelar MD pada tahun 1801

o Pada tahun 1804, Ure memperoleh gelar profesor di Chemistry & natural philosophy di Anderson’s College Glasgow sampai tahun 1839

o Dr. Anderson (founder college) mengajar science dan melalui dia mendirikan institusi yang mendidik pekerja didalam science.

o Pendidikannya terpola pada ‘white-collar workers & managers yang mempunyai komposisi pekerja pada tenaga klerikal, warehouse, artisans & shopkeepers

o Bersama dengan Charles Dupin yang mengunjungi Inggris pada tahun 1816-1818, Ure mengembangkan konsep pendidikan manager-nya ke seluruh Inggris raya

o Pandangan Dupin’s dipengaruhi oleh Ure, dan kemudian diganti pengaruhnya oleh Henri Fayol yang juga seorang ahli dalam bidang ‘modern management theory

2. Principles of Manufacturing

o Ure sangat perhatian dengan pendidikan industri, dia mengemukakan publikasi tentang prinsip ‘systematic account’ dan proses manufaktur

o Prinsip esensi dari sistem pabrik digantikan dengan ilmu mekanikal dan keahlian untuk ketrampilan tenaga kerja

o Ure mengembangkan teknis manufaktur dibidang silk, cotton, woolen & flax industries dengan semua permasalahan pengelolaannya

o Melalui prinsip Ure, tenaga kerja mengakui manfaat dari mekanisasi dan tidak resisten untuk memulai, hal tersebut menjadi prinsip dasar dari perencanaan otomatisasi pabrik

o Ure mengemukakan pentingnya harmony/sinergi pada ‘self-governing agency’, mechanical (teknik dan proses produksi), moral pada kondisi personal manusia dan komersial dalam kelestarian organisasi melalui sales & financing

o Ure berargumentasi bahwa operasional pabrik akan lebih baik melalui ‘personal comforts’, dengan mekanisasi dan menghindari ‘strikes’ dan sabotase peralatan yang menyebabkan kehilangan modal akibat tenaga kerja

o Ure juga memperhatikan kondisi para wanita dan anak-anak serta pendidikan dan, kepercayaan maupun kesehatannya dalam sebuah komunitas pekerja pabrik

o Dalam lingkungan pekerjaannya di pabrik, udara segar sangat dibutuhkan dan untuk itu Ure memperhatikan sistem kepabrikan ini terutama udara segar dan ventilasi angin untuk menunjang produktivitas

E. Charles Dupin (Industrial Education in France, 1784-1873)

q Dupin adalah individu kedua dalam pendidikan industri dan merupakan seorang insinyur Perancis. Dupin datang ke Inggris tahun 1816-1818 untuk mengamati ‘factory management’ yang dikembangkan oleh Ure

q Dupin adalah seorang profesor matematika dan ekonomi di Consevatory of Arts & Profession di Paris. Didalam pengalaman mengajarnya hal yang paling penting adalah pendidikan dan moralitas pekerja untuk menciptakan industri nasional dn pengembangan negara

q Dupin mengemukakan bahwa terhadap pekerja selain instruksi dalam produksi juga dibutuhkan pembagian level pekerjaan untuk menciptakan energi pekerja dan perlu kajian terinci terhadap masing-masing jenis industri agar tercipta hasil yang baik dalam ‘industrial practise’

q Menurut Dupin dalam mekanisasi industri Perancis, bekerjasama dengan James Watt, benefit mekanisasi dan teknologi adalah sebelum mesin watt’s diketemukan, industri di Inggris menyerap tenaga kerja kurang dari sejuta pekerja, tapi pada tahun 1830 lebih dari tiga juta pekerja di industri dan dikombinasikan dengan mesin akan ekuivalen dengan kekuatan tujuh juta pekerja. Menurut Dupin, mekanisasi menciptakan pekerjaan daripada merusaknya, hal tersebut juga menyangkut sektor agraria dan melatih ketrampilan pekerja yang tidak mempunyai keahlian untuk turut serta dalam industrialisasi

F. Pioneers: A Final Note

ü Dari empat pioner yang dikemukakan didepan terlihat bahwa untuk dapat memformulasikan sebuah konsep diperlukan disiplin manajemen yang meliputi:

1. Menuliskan konsep dan teknik tersebut dan tidak memisahkan fungsi manajemen secara aspek teknis dan komersial untuk menjalankan perusahaan. Manajemen harus memperhatikan kondisi finance, proses produksi, penjualan dan tenaga kerja yang sangat kritis dari waktu ke waktu daripada mengembangkan prinsip manajemen secara general

2. Pada periode tersebut didominasi oleh Genius dibidang teknik, investor dan pemilik/pendiri pabrik. Kesuksesan bukan tergantung dari karakteristik individual tetapi dari ide generalize dan keahlian manager yang dibutuhkan. Pengembangan teknik industri sangat tergantung dengan ‘total management market’-nya

G. Kesimpulan

v Inggris dan Perancis merupakan negara tempat lahirnya ‘modern management’

v Robert Owen mengemukakan tentang ‘new harmony’ antara faktor manusia dan peradaban mesin

v Charles Babbage adalah bapak dari ‘scientific management’ dan menggunakan pendekatan keilmuan dalam managemen sebelum Taylor

v Andrew Ure menggunakan pengalaman dan observasinya untuk pengembangan manager dalam pabrik

v Dupin belajar dari Ure, memulai studi managemen di Perancis dan berpengaruh terhadap Henri Fayol. Dengan kelahiran manajemen di Inggris yang akhirnya berpindah ke USA sebelum era ‘scientific management’.

v Di USA pengembangan ‘scientific management’ diikuti dengan inspirasi ‘social scientists & phsychologist’ untuk menjadikan studi manajemen lebih sistematik dalam rekrut pekerja dan petunjuknya

v “Industrial sociology’ berubah secara mendasar tetapi lebih untuk menyempurnakan pengertian hubungan antara pekerja dan buruh

v Pada tahun 1920, terjadi revisi dalam bidang ‘scientific management’ yang menyangkut kerjasama dalam ‘union-management’ dan partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan berbagai macam variasi perencanaan industri. Hal ini membuat kesiapan masyarakat pekerja untuk dapat lebih berkembang di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar