Senin, 21 Juni 2010

Strategic Control: A New Perspective

Strategic Control: A New Perspective

by:

Georg Schreyogg dan Horst Steinmann




Oleh:

Ruddy Tri Santoso

NIM: T4209012

Program Doktor Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2010

v Penelitian ini bertujuan mencari alternatif klasik model feedback dari kontrol.

v Basic element dari strategic management emphasizenya adalah uncertainty dan complexity.

v Strategi control adalah konsep dari proses kompensasi untuk seleksi perencanaan.

v Idea tersebut merupakan basis dari 3 - step model strategic – control.

v Framework konseptual merupakan teori koherensi dari strategic control untuk menjembatani kesenjangan, penelitian ini bertujuan untuk mepresentasikan modern system thinking dan teori dalam proses informasi.

v Dalam model feedback terdapat dua karakteristik sentral dalam modelnya, yaitu:

a. Feedback control is post-action control, dan

b. Standard are taken for granted

v Feedback tidak dilaksanakan sampai strategi total semuanya diimplementasikan.

v Feedback control tidak hanya mengaplikasikan ‘wrong yard stick’ tapi juga structural yang tidak terdeteksi dalam jangka waktu dekat untuk menghilangkan dilemma yang akhirnya subyek pada proses kontrol (double loop learning).

v Kontigensi adalah basis fakta dari kehidupan berorganisasi, dan ambiquity merupakan dilema dari organisasi sampai organisasi tersebut well structure.

v Untuk mengatasi dilema tersebut, management harus menekankan pada ‘state of clarity’ dalam situasi ambiguous untuk menyediakan skim pekerjaan yang dapat melakukan langkah-langkah aksi ke depan (Weick, 1979).

v Teori sistem modern (Luhmann, 1973) point emphasizes-nya adalah: Guaranteeing pada kebutuhan sistem yang survival dalam proses kontinyunitas antara seleksi dan checking dalam pekerjaan.

v Reasonnya adalah simple yaitu membuat clarity lebih besar dan seleksi dalam menghandle lingkungan ambiguous dan tidak menghilangkannya.

v Dalam penelitian ini juga direkonseptualisasikan bahwa implikasi strategic control dimulai pada saat yang bersamaan dengan perencanaan.

v Dalam 3 – step model of strategic control langkahnya adalah:

- Step 1 : Premise Control

- Step 2 : Implementation Control

- Step 3 : Strategic Surveillance

v Figure 1 menunjukkan proses strategic control didalam strategic proses.

v Premise control, di disain untuk melakukan cek secara sistematik dan kontinyu selama perencanaan dan proses masih valid.

v Implementation control, mengontrol efek dari langkah-langkah tersebut dan assessment pada implementasi strategic dalam perubahan tersebut. Hal ini adalah metalevel control (Camillus dan Veliyath, 1984). Implementation control tidak menggantikan operational control.

v Karena prinsip operational control adalah melihat apakah implementasi strategi menghasilkan seperti yang direncanakan. Sedangkan strategic implementation control menilai apakah keseluruhan strategi harus diubah menurut sudut pandang kejadian yang lalu, secara terus menerus mempertanyakan arah dasar strategi.

v Figure 2 menggambarkan tipe-tipe dari kontrol.


v Untuk mem-prepare Strategic Control dalam organisasi maka aspek behavior dan disain organisasi merupakan aspek-aspek yang penting yang harus disusun secara sistematis.

v Organisasi dalam strategic control merupakan aspek kedua, dan harus dikalkulasi dalam perbedaan karakteristik dari tiga tipe tujuan dari kontrol dan informasi yang dibutuhkan.

v Figure 3 berisi aspek organisasi untuk ketiga tipe dari kontrol.


v Untuk implementation control, akuisisi data harus secara formal untuk membandingkan pengaruhnya. Kejadian penting sebagai obyek kontrol sebagai pre-determinan dan harus didefinisikan dengan baik.

v Data handling harus merupakan informasi yang valid dari monitoring units (Daft dan Weick, 1984).

v Serta harus dapat untuk mendiagnosis ancaman-ancaman strategis didalam organisasi yang normal melalui proses grup dan bukan satu orang (Dutton et al, 1983).

v Filter didalam organisasi dimaksudkan untuk mengoperasikan banyak area, individual preferences, habits, dinamika persepsi sosial, norma-norma grup, struktur kekuatan, corporate culture dan lain-lain (Ansoff,1984).

v Semua informasi yang difilter merupakan distorsi informasi dalam strategic control dan ancaman bagi balancing kepentingan di masa lalu (Dutton et al.,1984).

v Konsekuensinya harus dibatasi efek filter tersebut dalam penerapan konsep strategic control.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar