Senin, 24 Mei 2010

Competitive Organizational Behavior: Toward an Organizationally – Based Theory of Competitive Advantage

Competitive Organizational Behavior: Toward an Organizationally – Based Theory of Competitive Advantage

by:

Jay B. Barney

Edward J. Zajac



Direview Oleh:

Ruddy Tri Santoso

NIM: T4209012

Program Doktor Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2010

A. Pendahuluan

- Ketertarikan terhadap kompetitif organisasi merupakan Phenomena yang tumbuh signifikan beberapa tahun terakhir; secara tradisional implementasi strategi hanya berupa proses pemilihan strategi.

- Didalam hal itu ide dan teorinya adalah dari sisi ekonomis organisasi (misal: biaya transaksi ekonomi, agency theory), teori organisasi (misal: model formal struktur organisasi), perilaku organisasi (misal: leadership, pengambil keputusan individual dan grup) dan related disiplinces.

- Beberapa jurnal strategic management membahas isu tentang implementasi riset traditional strategy (Hambrick’s, 1989, isu on strategic leaders and leadership; chakravarty dan Doz’s, 1992, issue on strategy process; Pettigrew’s, 1992, issue on fundamental themes in strategy process research dan Bowman dan Singh, 1993, issue on corporate restructuring).

- Implementasi traditional strategy process berisikan strategi-strategi perusahaan dan kompetitifnya yang berhubungan dengan kondisi pasar. Hal ini didasarkan pada pandangan resource based (Wernerfelt, 1984; Rumelt, 1984; Barney, 1986a)

- Resource based berhubungan dengan perilaku dan phenomena sosial di perusahaan untuk implementasi strateginya (Barney, 1986b, 1991). Kondisi internal tersebut adalah sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang merupakan teori resource based (Wernerfelt, 1984; Prahalad dan Hamel, 1990). Perspektif ini mengakui competitive value dari phenomena tidak dapat untuk dijadikan patokan dalam strategi spesifik yang akan diambil perusahaan dalam tingkat kompetisi yang spesifik didalam operasional perusahaan.

- Organizational behavior dan phenomena sosial merupakan isu special yang pada akhirnya membutuhkan aksi perusahaan membuat keputusan dan melaksanakan kepemimpinan. Kompetisi merupakan sinyal dalam behavior dan phenomena social yang tidak dapat dimengerti secara independent dari strategi dan konteks kompetisi pada operasional perusahaan.

B. The Relationship Between Competence and Competition in Competitive Organizational Behavior Research.

- Antara kompetisi (konteks kompetitive didalam operasional perusahaan) dan kompetensi (relevan strategi behavior dan phenomena sosial didalam perusahaan) adalah isu penting didalam perilaku organisasi kompetitif.

- Jurnal penelitian ini terbagi dalam tiga grup yang tergantung dengan pendekatan analisis kompetisi dan kompetensi.

- Pertama adalah dampak dari lingkungan kompetitif perusahaan dalam pengembangan dan evolusi kompetensinya. Kompetisi ini merupakan pendekatan kompetensi yang menyarankan bagaimana perusahaan menghasilkan tantangan kompetitif yang spesifik dengan mengembangkan potensi nilai-nilai sumber daya dan kapabilitas yang akan menjadi competitive advantage dalam setting competitive subsequent advantages-nya (Barnett, Greve and Park; Rao; and Levinthal dan Myatt). Perusahaan yang membangun hambatan dalam kompetisi dapat memperoleh kesempatan untuk mengembangkan nilai-nilai kompetensinya.

- Rao mengemukakan bahwa ‘Competition leads to Competence’, berdasarkan RBV reputasi merupakan intangible asset yang merupakan sumber penting dari competitive advantage.

- Rao juga mengemukakan bahwa reputasi perusahaan adalah phenomena konstruk sosial yang bisa menjadi determinan dari ‘Legitimacy Contest’ dalam membangun start awal reputasi.

- Levinthal dan Myatt menyatakan bahwa hubungan antara kompetisi dan kompetensi tidak hanya satu arah, karena jika kompetisi jelas akan berdampak dalam pengembangan dan evolusi kompetensi perusahaan; sebaliknya pengembangan kompetensi perusahaan dapat berdampak dalam evolusi kompetisi.

- Levinthal dan Myatt mengemukakan teori evolusi antara ekonomi dan teori organisasi untuk mengembangkan dan menguji argumentasi mereka.

- Henderson, et al. Fokus pada bagaimana dampak pengembangan kompetensi dan bagaimana hubungan ekspansinya untuk memilih opsi strategi perusahaan yang tersedia di perusahaan dari sisi sumber dan kapabilitasnya.

- Uji empiris yang dilakukan oleh Henderson, et al. di perusahaan farmasi terhadap proses pengembangan obat menemukan bahwa eksplorasi pengembangan strategi produk tidak tersedia di perusahaan tanpa adanya keahlian/skill.

- Pisano melakukan uji terhadap proses bagaimana perusahaan menemukan obat baru dari sekedar proses pengembangan sumber komplementary perusahaan.

- Camener, et.al., mengemukakan proses pengambilan keputusan di pembuat keputusan dalam Games koordinasi.

- Dalam hal tersebut termasuk ability untuk mengambil keputusan penuh dari proses superior pengambilan keputusan. Pada penelitian ini juga dilaksanakan bahwa mereka juga memasukkan ability dalam pengambil keputusan dengan phenomena organisasi. Dengan kata lain emphasize perusahaan tidak hanya satu sumber dari kapabilitas tetapi merupakan bundle dari sumber-sumber daya komplemen dan kapabilitas.

- Zajac dan Westphal fokus pada komplementary kompetensi dengan implikasi strategi variasi corporate governance. Tujuannya adalah konfigurasi sistem governance termasuk pentingnya trade off. Didalam hal ini dampak strategi lebih berisiko dari pengambilan keputusan pemerintah.

- Akhirnya, Collis mengembangkan teori strategi berdasarkan sumber daya perusahaan, kapabilitas, atau kompetensinya. Keunggulan kompetitif harus dianalisis dengan sumber daya perusahaan. Kompetensi perusahaan berdampak pada kompetisi daripada kompetisi berdampak pada kompetensi.

- Ginsberg mengemukakan proses pengembangan pendekatan sosiocognitive untuk menganalisis kapabilitas perusahaan, yang terdiri dari cost leadership dan product differentiation strategis serta akhirnya ditunjukkan melalui atribut individu dan grup didalam perusahaan berdampak dalam ability perusahaan untuk mengimplementasikan strateginya.

- Barney dan hansen juga mengimplikasikan kompetitif sumber daya perusahaan dan kapabilitasnya; yang penting adalah komponen behavior dan sosial.

C. Kesimpulan

- Dari kajian terhadap pokok bahasan didepan dapat disimpulkan perilaku organisasi yang kompetitif adalah:

1. Bagaimana kompetisi berdampak pada pengembangan dan evolusi kompetensi perusahaan?

2. Bagaimana kompetensi didalam perusahaan berhubungan satu sama lain?

3. Apa implikasi kompetitif dari kompetensi perusahaan?

D. Riset Mendatang

- Masalah ‘infinite progress’ dan implikasinya perlu dilakukan penelitian dalam riset mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar