Senin, 24 Mei 2010

FRAMEWORK UNTUK MENDESAIN CONTROL TERHADAP ISI STRATEGI

FRAMEWORK UNTUK MENDESAIN CONTROL

TERHADAP ISI STRATEGI

Raman Muralidharan



Oleh:

Ruddy Tri Santoso

NIM: T4209012

Program Doktor Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2010




A. Tujuan Makalah :

· Mengembangkan suatu framework untuk mendesain strategi control yang dapat mengarahkan isi strategi selama implementasi.

· Makalah disajikan karena sementara banyak tersedia alat analisa untuk mendesign strategi yang dapat mengontrol implementasi, tidak ada alat analisa untuk mendesain strategi control yang mengarahkan isi strategi dalam implementasi

B. Teori dan Hipotesis

· Strategi control mempunyai 2 peran ( Muralidharan, 1997) :

1. Membantu mengimplementasikan strategi à Strategy Implementation Control

2. Membentuk isi strategi à Strategy Content Control (SCC)

· Strategy Content Control adalah system yang membentuk isi strategy selama implementasi berjalan.

· Fokus dari SCC à 2 Alasan utama mengapa strategi yang sedang diimplementasikan bisa atau harus berubah adalah :

1. Asumsi awal ternyata tidak valid lagi.

2. Terjadi perubahan lingkungan.

· Dengan demikian 2 elemen utama dalam SCC adalah :

1. Evaluasi validitas key assumptions yang mengakibatkan perubahan isi strategy karena adanya informasi baru.

2. Monitoring lingkungan untuk mendeteksi perubahan-perubahan yang dapat mengakibatkan perubahan isi strategi karena kondisi lingkungan yang baru.

· Menganalisa asumsi-asumsi dan memonitor perubahan lingkungan akan menghabiskan banyak waktu dan biaya, untuk itu perlu adanya framework yang dapat membantu dalam mendesain berapa banyak sumber daya yang akan didedikasikan dalam SCC. Framework ini dapat dilihat dalam gambar 1 :

Gambar 1 : Framework untuk mendesain control terhadap isi strategi.



· Ada 4 skenario yang memotret situasi dalam mendesain SCC. Keempat skenario ini didasarkan pada 2 hal :

1. Rasio asumsi terhadap pengetahuan yang mendasari strategi

2. Dinamika perubahan lingkungan atau ketidak pastian yang dihadapi.

· Dalam setiap skenario juga direkomendasikan kombinasi tinggi rendahnya kebutuhan untuk pengecekan asumsi dan monitor lingkungan

· Skenario 1 : Rasio asumsi terhadap pengetahuan tinggi, perubahan lingkungan tinggi à perlu adanya proses pengecekan yang lebih canggih terhadap asumsi maupun perubahan lingkungan.

· Skenario 2 : Rasio asumsi terhadap pengetahuan rendah, tapi banyak terjadi perubahan lingkungan à proses rutin pengecekan asumsi dilakukan dengan prosedur rutin, monitoring lingkungan dilakukan secara rutin dan dengan menggunakan proses yang lebih canggih.

· Skenario 3 : Rasio asumsi terhadap pengetahuan rendah, dan hanya sedikit terjadi perubahan lingkungan à hanya perlu proses rutin pengecekan asumsi dan monitoring lingkungan.

· Skenario 4 : Ratio asumsi terhadap pengetahuan tinggi, namun hanya sedikit terjadi perubahan lingkungan. à proses pengecekan asumsi rutin dan dengan metode yang lebih canggih, sementara pengecekan perubahan lingkungan bisa dilakukan secara rutin.

· Proses rutin pengecekan asumsi meliputi :

a. Identifikasi key assumption yang mendasari strategi.

b. Mengumpulkan informasi selama implementasi strategi untuk memastikan validitas asumsi-asumsi tersebut

c. Merubah strategy untuk disesuaikan dengan adanya informasi baru, juga mengubah asumsi jika ditemukan adanya asumsi yang tidak lagi valid.

  • Proses advanced untuk mengecek asumsi :

1. Rapid results initiatives : suatu proyek mini untuk mewakili pelaksanaan strategi dalam skala yang lebih kecil, dan dengan waktu yang lebih singkat,

2. Phased sequential implementation : Tujuannya adalah untuk memeriksa validitas asumsi secara cepat dengan cara mengimplemantasikan bagian-bagian dari straegi dalam bagian-bagian yang terpisah.

  • Proses rutin memonitor lingkungan meliputi : Analisa cepat terhadap lingkungan untuk mendeteksi perubahan dalam elemen- elemen lingkungan seperti competitor, supplier, jalur distribusi, dan pembeli. Juga monitor terhadap kondisi makroekonomi, geopolitik, ilmu pengetahuan, peraturan, dan sector socio-culture.
  • Proses Advanced dapat dilakukan dengan cara :

a. Mendekat ke sumber perubahan. Contohnya dengan lobi-lobi ke badan legislative atau pembuat peraturan.

b. Mengembangkan skenario untuk menganalisa potensi dampak dari perubahan lingkungan.

c. Mencoba mengarahkan perubahan atau waktu dari perubahan tersebut agar dampaknya positif bagi perusahaan. Caranya bisa dengan membentuk aliansi, lobi ke pihak terkait, dll.

C. Kesimpulan

  • Makalah ini mengembangkan sebuah framework yang dapat membantu dalam mendesain control terhadap isi strategi. Dengan terjadinya globalisasi pasar, semakin cepatnya perubahan tehnologi dan meningkatnya persaingan, perusahaan harus bergerak dari daerah yang familiar ke pasar yang baru, dan perlu mengembangkan kemampuan baru untuk dapat survive. perusahaan perlu terus menerus mengarahkan strateginya untuk merefleksikan pengetahuan mereka tentang area-area baru dan perubahan lingkungan.
  • Dengan demikian ada kebutuhan yang sangat besar untuk mengembangkan alat untuk membantu para manager untuk mengarahkan dan mengontrol strateginya. Framework yang dikembangkan ini adalah awal dari suatu perjuangan yang sangat penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar